BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Proses kehamilan sampai kelahiran
merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang dimulai dari konsepsi, nidasi,
pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan
endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan persalinan dengan
kesiapan untuk memelihara bayi.
Dalam menjalani proses kehamilan
tersebut, ibu hamil mengalami perubahan-perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai
dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester III
kehamilan.Perubahan-perubahan anatomi tersebut meliputi perubahan sistem
pencernaan, perubahan sistem perkemihan, dan perubahan sistem muskuloskeletal.
Perubahan pada sistem pencernaan
seperti sembelit, mual atau nause,
perut kembung akibat makanan yang tertahan dalam lambug.
Perubahan pada sistem perkemihan
seperti ibu hamil sering buang air kesil karena adanya desakan oleh fetus yang
semakin besar dalam uterus.
Perubahan pada sistem
muskuloskeletal seperti postur tubuh ibu yang berubah, membuatnya tak nyaman
untuk bergerak. Adanya kram kaki yang sering terjadi pada ibu.
Memang adakalanya perubahan yang
terjadi tak begitu nyaman dirasakan. Namun demikian, selama sifatnya masih
fisiologis atau memang normal terjadi dalam proses kehamilan berlangsung ringan
dan tak mengganggu aktivitas, dianggap normal. Sebaliknya bila gejala-gejala
tersebut mulai berlebihan dan menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,
seperti mengganggu aktivitas dan bahkan sampai dehidrasi tentu bukan hal yang
normal
BAB II
TINJAUAN
TEORI
A. PERUBAHAN ANATOMI dan ADAPTASI PISIOLOGI pada IBU
HAMIL TRIMESTER I,II,dan III
Anatomi
manusia atau antropotomi ialah sebuah bidang khusus
dalam anatomi yang
mempelajari struktur tubuh manusia.
Sedangkan Fisiologi manusia
adalah ilmu mekanik,fisik, dan biokimia,
fungsi manusia yang sehat, organ-organ , dan sel-sel. Tingkat utama fokus dari fisiologi adalah pada tingkat organ dan sistem.
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa
embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak
gestasi (misalnya, dalam kasus kembar, atautriplet).
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga yaitu: Trimester I,II dan III,pada masa-masa ini terjadi perubahan-perubahan seperti perubahan pisik(anatomi dan fisiologi) maupun perubahan psikis.
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga yaitu: Trimester I,II dan III,pada masa-masa ini terjadi perubahan-perubahan seperti perubahan pisik(anatomi dan fisiologi) maupun perubahan psikis.
Pada ibu hamil, perubahan anatomi
sistem-sistem pada tubuh berkembang sesuai tahap usia kehamilannya. Mulai dari
trimester I, sampai trimester III kehamilan. Sistem-sistem tersebut meliputi :
Sistem pencernaan, sistem
perkemihan, sistem muskuluskeletalsistem respirasi, ,sistem sirkulasi atau
kardiopaskular,sistem metabolisme.
1. SISTEM
PENCERNAAN
Pada bulan
pertama kehamilan terdapat perasaan tidak enak [ nausae ], akibat kadar hormon
estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun, sehingga
morbilitas seluruh taktus digestivusi juga kurang. Makanan lebih lama berada
dilambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus-usus.
Gejalah muntah biasanya terjadi pada pagi hari yang biasa dikenal dengan morning sickness hal ini di sebapkan
karna hormon Estrogen dan HCG meningkat.
Pada beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makanan yang mungkin berkaitan
dengan persepsi wanita tersebut tentang suatu keinginan yang berlebihan
terhadap suatu makanan.
Terjadi konstipasi karena pengaruh hormone
progesterone yang meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus
yang membesar dalam rongga perut yang
mendesak organ-organ dalam perut
khususnya saluran pencernaan,
usus besar,kearah atas dan lateral dan penurunan asam lambung, melambatkan
pengosongan lambung
Sistem gastrointestinal terpengaruh
dalam beberapa hal karena kehamilan. Tingginya kadar progesteron mengganggu
keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolesterol darah dan melambatkan
kontraksi otot-otot polos. Sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak
dan asam lambung menurun. Pembesaran uterus menekan diagfragma, lambung dan
intestine.
Gigi berlubang terjadi lebih mudah
pada saliva yang bersifat asam selama masa kehamilan dan membutuhkan perawatan
yang baik untuk mencegah karies gigi.
Pada bulan-bulan terakhir, nyeri ulu
hati dan regurgitas (pencernaan asam)
merupakan ketidak nyamanan yang disebabkan tekanan keatas dari pembesaran
uterus. Pelebaran pembuluh darah rectum
(hemoroid) dapat terjadi. Pada persalinan, rectum
dan otot-otot yang memberikan sokongan sangat tegang
2. SISTEM
PERKEMIHAN
Bila satu
organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan pada kehamilan
tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan merasa
lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih
tertekan oleh uterus yang mulai membesar
Pada minggu-minggu pertengahan
kehamilan, frekuensi berkemih meningkat. Hal ini umumnya timbul antara minggu
ke- 16 sampai minggu ke- 24 kehamilan.
Pada akhir kehamilan, bila kepala
janin mulai turun kandung kemih tertekan kembali sehinggal timbul sering
kencing.
Perubahan struktur ginjal merupakan
aktifitas hormonal [ estrogen dan progesteron ], tekanan yang timbul akibat
pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah. Sehingga minggu ke-10 gestasi,
pelvis ginjal dan uretra berdilatasi.
Pada kehamilan normal fungsi ginjal
cukup banyak berubah. Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal
meningkat pada awal kehamilan. Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan
metabolism dan sirkulasi ibu yang meningkat dan juga mengekskresi produk sampah
janin. Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah
1-1,5 cm. Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi
rekumbeng lateral dan paling tidak efisien pada saat posisi telentang. Saat
wanita hamil berbaring telentang, berat uterus akan menekan vena kava dan
aorta, sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan
frekuensi jantung janin menurun, begitu jg dengan volume darah ginjal.
3. SISTEM MUSKULOSKELETAL
Pada
trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal. Keseimbangan
kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan nutrisi khususnya
produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan
yang normal. Selama masa kehamilan wanita membutuhkan kira-kira 1/3 lebih
banyak kalsium dan posfor. Karies gigi tidak disebabkan oleh dekalasifikasi,
sejak kalsium dan gigi dibentuk. Terdapat bukti bahwa saliva yang sama pada
saat hamil membuat aktifitas penghancur bakteri email yang menyebabkan karies
Pada
trimester II, peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara
berjalan wanita berubah secara menyolok. Otot dinding perut meregang dan
akhirnya sedikit kehilangan tonus otot.
Selama
trimester ketiga, otot rektus abdominalis dapat memisah menyebabkan isi perut
menonjol digaris tengah. Umbilikus menjadi lebih datar atau menonjol.
Setelah
melahirkan, tonus otot secara bertahap kembali tetapi, pemisahan otot (diastasi recti) menetap
Dilain
pihak, sendi pelvis pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Postur tubuh
wanita secara bertahap mengalami perubahan karenan janin membesar dalam
abdomen.Untuk mengkompensasikan penambahan berat ini, bahu lebih tertarik
kebelakang dan tulang belakang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih
lentur, dapat menyebabkan nyeri tulang punggung pada wanita. Payudara yang
besar dan posisi bahu yang bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva
punggung dan lumbal menonjol. Pergerakan menjadi lebih sulit.
Kram
otot-otot tungkai dan kaki merupakan masalah umum selama kehamilan. Penyebabnya
tidak diketehui, tetapi berhubungan dengan
metabolisme otot, atau postur yang tidak seimbang.
Wanita muda
yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa keluhan. Akan tetapi
wanita yang tua dapat mengalami gangguan punggung atau nyeri punggung yang
cukup berat selama kehamilan.
4. Sitem respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke kranial -> terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.
5.
Sistem sirkulasi atau kardiovaskular
Perubahan
fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan HEMODINAMIK
maternal, meliputi:
·
Retensi cairan,bertambah beban volume dan curah
jantung
·
Anemia relatif
·
Tekanan darah arterial menurun
·
Curah jantung bertambah 30-50%, maksimal ahir
trimester I,menetap sampai ahir kehamilan
-
Volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
-
Vlume plasma bertambah lebih cepat pada awal
kehamilan, kemudian bertambah secara perlahan sampai akhir kehamilan.
Pada trimester pertama, terjadi:
-
Penambahan curah jantung, volume plasma dan volume
cairan ekstaselular disertai peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi
glomerulus.
-
Penamabahan / retensi air dan natrium yang dapat
ditukar di dalam tubuh, peningkatan TBW / total body water.
-
akibatnya terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin
dan penurunan ambang osmotik untuk pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi
dahaga.
-
akibatnya pula terjadi penurunan konsentrasi natrium
dalam plasma dan penurunan osmolalitas plasma, sehingga terjadi edema pada 80%
wanita yang hamil.
Terjadi peningkatan volume plasma sampai 25-45%, dengan jumlah eritrosit meningkat hanya sedikit (kadar hemoglobin menurun akibat anemia relatif). Cardiac output meningkat sampai 20-40%. Resistensi perifer juga menurun, sering tampak sebagai varisces tungkai. Leukosit meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi antigen-antiibodi fisiologik yang terjadi pada kehamilan. Infeksi dicurigai bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat sampai 300.000-600.000/mm3, tromboplastin penting untuk hemostasis yang baik pada kehamilan dan persalinan. Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju endap darah meningkat. Protein total meningkat, namun rasio albumin-globulin menururn karena terjadi penurunan albumin alfa-1, alfa-2 dan beta diikuti peningkatan globulin alfa-1, alfa-2 dan beta. Faktor-faktor pembekuan meningkat.
Terjadi peningkatan volume plasma sampai 25-45%, dengan jumlah eritrosit meningkat hanya sedikit (kadar hemoglobin menurun akibat anemia relatif). Cardiac output meningkat sampai 20-40%. Resistensi perifer juga menurun, sering tampak sebagai varisces tungkai. Leukosit meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi antigen-antiibodi fisiologik yang terjadi pada kehamilan. Infeksi dicurigai bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat sampai 300.000-600.000/mm3, tromboplastin penting untuk hemostasis yang baik pada kehamilan dan persalinan. Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju endap darah meningkat. Protein total meningkat, namun rasio albumin-globulin menururn karena terjadi penurunan albumin alfa-1, alfa-2 dan beta diikuti peningkatan globulin alfa-1, alfa-2 dan beta. Faktor-faktor pembekuan meningkat.
Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan
normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna
karena:
-
Ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat
-
Produksi glukosa dari hati menurun
-
Produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis)
menurun
-
Aktivitas ekskresi ginjal meningkat
-
efek hormon-hormon gestasional (human placental
lactogen, hormon2 plasenta lainnya, hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas,
adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
6.
PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM REPRODUKSI
Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jarigan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus.
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jarigan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaab tinggi
fundus:
-
tidak hamil / normal: sebesar telur ayam (+30g)
-
kehamilan 8 minggu: telur bebek
-
kehamilan 12 minggu : telur angsa
-
kehamilan 16 minggu : pertangaha simfisis-pusat
-
kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
-
kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
-
kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
-
kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
-
kehamilan 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus. Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika lemah, dapat ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu. Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat progesteron (-> tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan.
Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.
Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus. Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika lemah, dapat ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu. Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat progesteron (-> tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan.
Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.
Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen
dan progesteron, warna merah kebiruan (tanda Chadwick).
Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol. PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol. PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama
dari pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ / cairan intrauterin.
Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg,
cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg, penambahan volume sirkulasi
maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan cairan interstisial di
pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.
BAB III
SETADIKASUS
Ny x mengeluh mengalami
keluhan-keluhan pada saat kehamilanya pada pada bulan awal –awal Ny X mengalami
keadaan yang tidak enak seperti mual,muntah,konstipasi,gigi berlubang,sering
buang aira keciL. Pada bulan-bulan pertngahan pertambahan berat badan yang begitu
cepata dan drastis,frekuensi berkemih semakin meningkat dengan semakin
membesarnya perut,payudara, si ibu.
Pada ahira-ahir kehamilam Ny X
melihat perubahan –perubahan di tubuhnya khsusnya pada bagian perut, terdapat
garis-garis putih .Terjadi keram pada otot-otot tungkai, punggung dan nyeri
pada ulu hati.Hal ini lah yang di alami oleh Ny X dari awal sampai ahir
kehamilannya
BAB IV
PEMBAHASAN
KASUS
Keluhan-keluhan yang di alami oleh Ny X di sebapkan karna perubahan
anatomi sistem-sistem pada tubuh yakni sitem pencernaan,perkemihan dan muskuloskeletal.Mual,
muntah yang di alami oleh Ny X akibat kadar hormon estrogen yang meningkat
sehinggaTonus otot-otot traktus digestivus menurun, sehingga morbilitas seluruh
taktus digestivusi juga kurang sedangkan
kostipasi di akibatkan krna hormon progesteron meningkat .gigi berlubang di
karnakan saliva sedikit asam.
Bila organ
lain mengalami pembesaran maka organ lain akan mengalami tekanan jadi tidak
jarang dengan semakin besarnya perut akan mengalami ganguan kemih dengan
sering buang air keci.Berat badan
meningkat merupakan hal yang lumrah untuk menyeyuaikan keadaan otot-otot yang
semakin melebar agar bisa menahan berat si bayi,sedangkan payu dara membesar
untuk mempersiapkan asi bagi bayi.
Tedapt
garis-garis putih di karnakan otot rektus abdominalis memisah,sedangkan keram
pada otot penyebapnya tidak di ketahui,tetapi berhubungan dengan mekanisme
kerja otot ataupun postur tubuh yang tidak seimbang
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pada setiap kehamilan akan terjadi perubahan-perubahan anatomi sesuai
tingkat usia kehamilan ibu hamil tersebut. Perubahan tersebut dimulai pada
trimester awal sampai trimester terakhir kehamilan yaitu trimester III.
Perubahan-perubahan anatomi yang terjadi
pada ibu hamil diantaranya meliputi sistem pencernaan, sistem perkemihan, dan
muskuloskeletal yang berkembang sesuai dengan kondisi janin yang ada di
kandungan ibu.
a. Pada sistem pencernaan di awal trimester timbul gejala morning sickness dan berangsur membaik pada trimester
selanjutnya, bahkan nafsu makan pun meningkat. Mual (nausea) terjadi karena
makanan lebih lama berada di lambung dan dicerna sangat lambat di usus. Terjadi konstipasi karena pengaruh hormone
progesterone yang meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi.
b. Pada sistem
perkemihan pada awal trimester sudah menunjukkan gejala sering buang air kecil
akibat didesak oleh fetus dan berlangsung sampai trimester III. Perubahan
struktur ginjal merupakan aktifitas hormonal [ estrogen dan progesteron ],
tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah.
c. Pada
sistem muskuloskeletal di awal kehamilan, perubahan-perubahannya tidak
begitu mencolok, tetapi seiring dengan bertambahnya umur kehamilan peningkatan
berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok dan lebih
sulit untuk bergerak. Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan
karenan janin membesar dalam abdomen.
Kadangkala, perubahan-perubahan tersebut membuat ibu tidak nyaman, tetapi
selama perubahan-perubahan tersebut tidak terlalu mengganggu aktivitas ibu,
maka kehamilan tersebut dianggap kehamilan fisiologis.
B. SARAN
Perubahan
yang terjadi pada diri ibu merupkan hal yang lumrah jadi sebaiknya tidak perlu
di takuti hal ini di karnaka di dalam tubuuh ibu terdapat kehidupan lain selain
kehidupanya, sehingga tubuh perlu menyesuaikan diri dengan suasana baru
tersebut .
Perubahan–perubahan
yang terjadi tidaklah akan permanen seiring berjalannya masa kehamilan maka
gejala-gejala yang di alami akan berbeda dan akan berahir dengan sendirinya.
DAFTAR FUSTAKA
Verralls Sylvia.2003. Anatomi Dan Fisiologi Terapan Kebidanan.Kedokteran
ECG.jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar